"Kamu belum minum tapi kenapa kamu sudah mau pergi ke toilet saja?" celetuk Awan. "Entah, aku sudah tidak tahan lagi. Bisakah kamu menemaniku pergi ke sana?" Aluna ingin buang air kecil. Mungkin karena suhu di ruangan ini dingin, jadinya ia kebelet. "Lalu bagaimana dengan minuman yang kuambil ini?" Minuman itu bahkan masih ada di tangannya dan belum diambil oleh Aluna. "Nanti aku minum sekembalinya dari toilet." Jujur, dibilang sebal, Awan tentu merasakan seperti itu. Namun, rasa sebal itu luruh oleh rasa iba pada Aluna. Maka, ia pun menuruti permintaan Aluna meski merepotkan. "Dimana toiletnya?" "Di belakang gudang. Antar aku ke sana." "Baik. Kamu bisa berdiri?" "Akan kucoba sekarang." Aluna menumpukan kedua tangan pada meja kemudian mengangkat tubuhnya perlahan sampai tegak.