Annisa membuka matanya perlahan. Jam sudah menunjukkan pukul 04:30. Matanya melihat ke samping di mana Darel tengah tertidur dengan pulas. Dengan perlahan Annisa mengoyangkan badan Darel. “Kak ... Kak ...” Annisa memanggil kuat. Darel bergumam pelan lalu membuka matanya dan duduk. “Kenapa?menginginkan sesuatu?” Annisa mengangguk antusias. “Apa?” Tangan kukuh darel membelai pipi Annisa lembut. “Ayo sholat subuh.” Belaian Darel terhenti. Entah kenapa ajakan itu seperti sesuatu yang tidak ia sukai. “Aku ...” “Kalo tidak bisa harus belajar. Bukankah kewajiban seorang muslim itu sholat. Ayo sholat.” Annisa mengajak lembut. Darel menatap Annisa datar lalu menggelengkan kepalanya. Raut kecewa mengisi wajah Annisa saat melihat Darel menggelengkan kepalanya. Air matanya