Masalah 1

1109 Words

Hari berlalu cepat, apa yang dikatakan Darel memang benar￾benar terjadi. Pria itu menjadi lebih baik padanya. Tidak pernah membentak sering menunjukkan kasih sayang dan lagi kebiasaan pria itu saat ini. Sering mencium tak tahu tempat. Tentu Annisa sangat senang dengan itu. Tapi satu yang tak berubah, pria itu tetap tak mau belajar islam atau sholat. Kalau Annisa memaksanya untuk sholat Darel akan keluar kamar lalu kembali saat Annisa sudah sholat. Annisa sangat sedih dengan Ini. “Apa yang kau pikirkan, hmm?” Tangan kukuh itu melingkar di bahu Annisa. Bibir darel mendarat di pipi Annisa. Annisa menoleh ke samping lalu tersenyum paksa. “Kak ... Aku pernah dengar kalau cinta manusia itu diletakkan di jari, lalu cinta Allah diletakkan di hati.” Darel mengerutkan keningn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD