Gala, "Apa??? Jangan bukakan. Biar nanti tim keamanan yang menangani." Aya dengan gugup mengintip ke arah luar butiknya. Tak lama ia melihat ada dua orang menghampiri Mahesa dan berbicara beberapa hal. Entah apa. Awalnya Mahesa seperti melawan, tapi salah seorang dari mereka menunjukkan gestur agar ia pergi. Tak lama, Mahesa pun pergi. Aya mengelus dadanya dengan perasaan lega. Gala, "Kenapa kamu diam?" Aya, "Dia sudah pergi. Ah, aku tegang." Gala, "Kunci pintumu, dan tenang saja. Orangku akan berjaga dua puluh empat jam." Aya, "Terima kasih Gala." Gala, "Tidak perlu berterima kasih. Kalau soal keamanan calon istriku, itu nomor satu." Aya, "Manggala is so sweet." Gala tertawa, "I am sweet." Gala, "Aku tidak percaya. Bagaimana mungkin aku bisa bicara soal diriku seperti it