Langkah Denta terhenti tepat di depan pintu ruang rapat utama. Baru saja Bima membisikkan kalau perwakilan Admojo sudah menunggu, dan kini, saat daun pintu dibuka perlahan, pemandangan di dalam menyambutnya seperti potongan film yang sudah lama ia simpan dalam ingatan. Kalia. Dengan tacktop satin putih yang dipadukan dengan jas dan kulot warna lilac, duduk di ujung meja panjang, berdampingan dengan Lila. Rambutnya diikat setengah, membiarkan beberapa helai jatuh mengelilingi wajahnya yang tenang. Ia sedang serius menatap layar laptop, tak menyadari tatapan dari pintu. Denta menarik napas, melangkah masuk. Tangannya meraih jas yang sebelumnya tersampir di lengan, dan mengenakannya dengan satu gerakan penuh percaya diri. Pesona pria matang memakai jas sambil berjalan? Ah, jangan tanya. Ba

