Lampu di kamar Greta masih gelap. Ia menatap ponselnya dengan senyum di sudut bibir yang terus mengembang dan tidak mau pergi. Greta mengambil bantal dan menutup sebagian tubuhnya yang mulai terasa dingin. Mau beranjak dari tempat tidur pun rasanya malas sekali. Apalagi harus makan malam dan turun ke bawah. Tak lama ponsel Greta berdering setelah semua pesan Novan terbaca. Layar ponselnya terpampang nama Novan. Dengan cepat, Greta menggeser layar yang berwarna hijau di bagian bawah kanan. "Hai ... Maaf aku belum pesanmu, aku baru bangun," ucap Greta lirih merasa ada penyesalan di dalam hati yang paling dalam. "Hmmm ... Sudah ku duga, itu sayang. Tak masalah. Kamu di kamar? Lampu kamarmu masih gelap," jelas Novan lembut. "Kok kamu tahu?" tanya Greta dengan suara tak kalah lembut. Gret

