33

1438 Words

Malam itu udara terasa sejuk. Angin berhembus lembut dari arah taman samping rumah Greta yang sudah tertata rapi dengan lampu -lampu taman kecil berwarna kekuningan. Aroma bunga kamboja dan melati yang tertiup angin malam berpadu dengan suara jangkrik yang nyaring dari kejauhan. Greta turun ke bawah dengan mengenakan piyama tipis berwarna abu -abu tanpa dalaman celana panjang satinnya. Semua nampak sangat transparan sekali. Rambutnya dikuncir seadanya, wajahnya tanpa riasan dan sedikit bengkak karena habis menangis seharian tapi justru di situlah pesonanya muncul. Ia membawa nampan berisi piring, sendok, dan beberapa bahan tambahan yang sudah disiapkan oleh pelayan menuju taman di samping rumahnya untuk menyambut tamu istimewa. Entah kenapa Greta ingin selalu tampil cantik di depan Novan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD