34

1123 Words

Suasana kembali cair. Novan menaruh potongan daging di atas panggangan. Bunyi "cessss" dari lelehan lemak daging langsung menguar bersama aroma sedap yang membuat Greta mendekat tanpa sadar. “Hmm, aromanya enak juga,” gumam Greta yang menciuma roma wangi dari bakaran tersebut. “Aku bilang apa? Tangan ini nggak cuma bisa ngetik laporan, atau membuat kamu luluh menikmati semuanya, tapi juga bisa bikin kamu jatuh cinta lewat masakan,” ujar Novan percaya diri. Greta terkekeh. “Kalimatmu itu antara manis dan gombal, tapi entah kenapa selalu berhasil.” Novan menatapnya sebentar. “Karena aku ngomongnya tulus, Greta.” Novan masih serius dengan daging -dagingnya yang ia bakar. Tatapan mereka bertemu sesaat. Tak ada kata, hanya senyum kecil yang saling bertukar. Lampu taman yang berpendar membu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD