"Kaisar, ada utusan dari negeri Shang menyerahkan ini!" ucap seorang prajurit yang baru saja masuk ke ruang singgasana. Kaisar Zhen menatap gulungan surat bersegel merah darah itu. Wajah Kaisar menegang, kedua matanya menyala penuh amarah.
Ia membuka gulungan itu dan membaca keras-keras:
"Kepada Kaisar Hanyuan, Zhen. Serahkan wanita bernama Xin Yao secara baik-baik. Jika tidak, anggap ini sebagai deklarasi perang dari Shang. Kau tahu betapa rapuh garis pertahananmu saat ini."
Surat itu diremasnya hingga hancur. “Berani sekali mereka mengincar Xin Yao …!” desisnya geram.
Tanpa pikir panjang, ia segera melangkah cepat menuju kediaman Panglima Zhang. Dua pengawal bergegas mengikuti dari belakang.
Begitu pintu kamar Panglima didorong terbuka, Kaisar mendapati sosok lelaki gagah itu terkul
