BAB 29

1058 Words

Pagi-pagi sekali Tatang telah rapi, ia mengenakan kemeja putih dan celana pendek. Ia menatap layar Tv, sambil menyesap teh hangat yang ia buat sendiri di dapur. Akhir nya ia tahu bahwa Hari suci Galungan, adalah hari raya besar dalam memperingati Dharma (kebaikan) melawan dharma (keburukan). Hari raya galungan diperingati 210 hari sekali, ditandai dengan hiasan penjor yang dipajang di depan pintu rumah masing masing. Semua terlihat nampak semarak dengan hiasan penjor sebagai lambang kemakmuran. Papi Ajeng berjalan mendekati Tatang. Tatang lalu tersenyum atas kehadiran beliau. Jujur Tatang sama sekali tidak tahu memakai kain panjang itu, jadi ia membiarkan saja di atas sofa. Papi Ajeng menatap Tatang dan membawakan udeng untuk laki-laki itu. "Belum siap siap?" Tanya papi Ajeng, melihat p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD