Bab 43

1121 Words

Pagi itu suasana di kamar terasa hangat. Tirai jendela setengah terbuka, membiarkan cahaya matahari masuk dengan lembut. Kiara sudah terlihat segar—wajahnya tak lagi pucat seperti beberapa hari lalu. Dia duduk bersila di ranjang sambil mengenakan gaun santai berwarna krem. Albert masih berada di mansion, duduk di kursi empuk dekat ranjang sambil membaca laporan tipis. Namun pandangannya sesekali melirik ke arah Kiara. Kiara tersenyum nakal, lalu merangkak pelan mendekat. “Kenapa masih baca itu? Bukannya kau bilang mau istirahat saja hari ini?” Albert menurunkan laporannya sedikit. “Aku istirahat. Tapi aku tetap harus tahu perkembangan perusahaanku.” “Perusahaanmu nggak akan bangkrut cuma karena kau nggak baca laporan satu pagi,” goda Kiara sambil merebut kertas itu dan meletakkannya di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD