"Mommy sangat merindukanmu, Sayang." Sandra mengelus rambut Sarah dengan lembut. Tidak ingin membuat heboh teman-temannya, dia meminta ijin pada Fian untuk membawa kedua orang tuanya ke sebuah restoran dan memesan ruangan pribadi. Di sinilah mereka sekarang, duduk bersama di sebuah sofa berbentuk L dengan sebuah meja di depan mereka. Sarah duduk diapit oleh mommy dan daddy-nya. "Aku juga merindukanmu, Mom." Matanya memancarkan rasa bersalah yang kuat. "Kenapa harus pergi?" Sandra ingin terus memeluk satu-satunya putrinya ini, tapi dia menahan diri. Dia sudah memeluk Sarah lama tadi. "Hanya ingin mencoba kehidupan lain, Mom. Mommy juga lihat sendiri kalau aku baik-baik saja." "Hmm, yang penting kamu sehat dan baik-baik saja. Tidak perlu kita mengungkit masa lalu terus-menerus." Ghani