Divorce?

1035 Words

Sudah satu minggu berlalu. Verlyn masih betah tinggal di rumah sang ibu. Lusi pun menjadi curiga, ada apa sebenarnya dengan pernikahan putrinya. Apalagi tidak sekalipun ia melihat Verlyn bertelepon dengan Devano. Saat makan malam, ibu Verlyn itu memberanikan diri untuk bertanya pada sang putri. "Boleh Ibu bertanya, Nak?" Verlyn berhenti menyuap nasi. "Bertanya apa, Bu?" "Kalian, kamu dan Devano baik-baik saja, kan?" Mendengar pertanyaan itu, Verlyn meletakkan sendok dan garpu yang ia pegang ke piring. Ia menghela napas panjang, kemudian diembuskan. "Adakah yang terjadi dengan pernikahan kalian?" Tanpa diminta dan tanpa bisa dicegah, air mata menetes ke pipi Verlyn. "Apa yang terjadi, Nak?" "Maafkan Verlyn, Bu...." "Maaf? Maaf kenapa?" "Maaf, Verlyn sudah menyembunyikannya dari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD