“Cantik sekali Istriku.”
Sebuah pujian dan juga pelukan dari arah belakang, membuat kedua sudut bibir Denallie terangkat. Berdiri di depan cermin sambil melihat penampilannya sebelum berangkat ke acara pernikahan teman Gentala semasa SMA. Perasaannya gugup dan juga ada sedikit malu karena ini acara pertama Denallie menemani sang suami. Walaupun sudah pernah bertemu teman-teman suaminya saat mereka menikah, namun tidak semua.
“Gaun hitam ini sangat cocok buat kamu dan saya suka.”
Denallie memutar tubuhnya, sehingga bisa berhadapan dengan Gentala. Tangannya pun melingkar di leher sang suami agar bisa bergelayut manja.
“Tapi aku malu, Mas. Takut kalau penampilanku aneh di mata mereka.”
“Mana mungkin. Kalau di mata saya, kamu begitu memesona, apalagi bagi mereka. Penilaian saya tidak pern
