36. PERHATIAN DAN KESABARAN GENTALA

1518 Words

Gentala baru saja meletakkan kaca mata yang bertengger di wajahnya. Tangannya memijit pelan pelipisnya yang sedikit nyeri karena terlalu lama duduk menatap layar laptop. Setelah itu, tidak lupa meregangkan tangan, menguari otot-ototnya yang terasa pegal. Helaan napas panjang terdengar, lega karena bisa menyelesaikan pekerjaan. Mbok Damis sudah sempat memanggil untuk makan malam, tapi karena Denallie masih istirahat, Gentala rela menunggu sambil membereskan pekerjaan. Sekarang jam menunjukkan pukul 8 malam, seharusnya Denallie tidak menunda lagi dan makan tidak terlalu larut agar kondisi kesehatannyacepat membaik. “Mas Genta mau makan sekarang?” tanya Mbok Damis ketika Gentala meninggalkan ruang kerjanya. “Saya panggil Dena dulu ya, Mbok.” “Oh iya Mas, tadi Mbak Dena sempat kasih pesan,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD