Bab Ekstra 1. Sah!

1172 Words

Tiga bulan kemudian. Pesantren Al-Jihad sedang punya gawe besar, sejak dua hari yang lalu dapur induk sudah ramai. Para pekerja di dapur santri diboyong ke dapur induk untuk menyiapkan hidangan di hari H. “Kamu ngapain ke sini, San?!” Salman berseru kaget saat melihat Ahsan ikut membantu mengangkat kardus air mineral ke dapur induk. “Bosen di kamar, Man. Mending bantu-bantu biar ada kerjaan.” Ahsan meletakkan kardus air mineral di atas kardus yang lain. “Bosen atau deg-degan?” goda Salman. Ahsan tertawa. “Kayaknya yang kedua.” Salman ikut tertawa, menyikut lengan temannya jahil. “Ciyeee yang mau jadi menantu Abi Jamal.” Ahsan tersipu malu, mengusap tengkuknya canggung. “Kayaknya bukan itu yang bikin deg-degan.” “Loh terus apa?” “Mau jadi suami Ning Luna itu yang bikin deg-degan.”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD