Rona jingga menghias langit senja dan membias sampai ke cakrawala. Burung-burung terbang beriringan melintasi langit oranye untuk kembali ke sarang mereka. Sore yang sempurna untuk jiwa yang merana. Kepulan asap putih dari cangkir berisi teh panas yang disajikan Dedeh masih menyelimuti permukaan air berwarna bening kecokelatan itu. Ayu menatap kosong langit sore yang cerah. Pikirannya berkelana mencari makna akan jiwa yang merindu dendam. Entah dendam untuk apa dan siapa. Ayu hanya merasa jiwanya mulai berkecamuk dan memberontak. Hampir tujuh tahun ia menahan rindu, lara, dan air mata. Tidak salah bukan jika kali ini ia berharap bahagia? Namun, kebahagiaan itu begitu jauh dari jangkauannya, bersembunyi dari pandangannya, dan berkhianat dari rasa percayanya. "Bu, diminum dulu tehnya." Uc