Sreet! Pedang yang ada di tangan Xiao Yue mengenai pinggang Bai su. Membuat wanita berbaju biru itu sedikit meringis dengan tangan yang kini memegangi pinggangnya yang berdarah. Menggeram tertahan, sedikit mundur. Xiao Yuran mulai maju, mengeluarkan tali yang biasa ia pakai sebagai senjata. Sudut bibirnya sedikit terangkat keatas, menyunggingkan sebuah senyuman. “Kuharap, kau tak akan pernah lupa, bagaimana ibumu mati.” Menekan kata terakhir saat mengatakan serentetan kalimat itu. Xiao Yue mendengus kasar, sorot kebencian makin mengisyaratkan untuk membalaskan dendamnya. Ibunya meninggal karna ulah Xiao Yuran, dia tak akan pernah melupakan kejadian itu. Memilih mengembara, menjauh dari istana demi keselamatannya sendiri. “Hari ini juga, aku akan membalaskan dendam ibu dan semua penjaga