“Ma, uumm ….” Emilly terlihat salah tingkah. Menggaruk belakang telinga, bingung mau ngomong apa ke mamanya. Melirik Gantan sebenar, lalu menunduk menyembunyikan wajah takutnya; takut diomelin.
“Maaf, bu,” Gantan yang berucap.
Bu Risma menatap tajam, memelototi anaknya yang tetap dia berdiri di samping Gantan. “Dia ini di sini mama suruh kerja lho, Em. Kok malah kamu ajakin ngobrol. Keenakan dianya. Pulang!” seuruhnya, meneriaki anaknya sendiri. Sekarang gantian menatap Gantan. “Habisin sarapannya, lanjutin pekerjaannya. Jangan sampai lalai.”
Gantan membungkukkan badan. “Iya, bu.”
Emilly menatap Gantan sebentar, seperti mengatakan kata maaf melalui tatapan mata. Gantan yang tau artinya, mengulas senyum manis dengan anggukan serta mengarahkan dagu agar dia mengikuti mamanya. Tak mengata
