“Nikah yuk,” ajak Gantan, menatap tepat pada wajah imut yang sangat ia sukai.
Emilly menoleh cepat, kedua matanya menatap serius tak berkedip. Dia sampai berhenti mengunyah makanan yang sudah ada di mulut. Detik berlalu, tak ada yang memulai bicara, hanya saling tatap dengan debar di d**a yang selalu sama.
Tangan Gantan terulur, menyelipkan helaian rambut Emilly yang tergerai di wajah. Cowok ganteng itu sedikit menunduk. “Tapi besok, kalo aku udah mampu hidupi kamu dan saat kamu sudah siap menjalani hidup denganku.” Bisik Gantan, tepat di telinga Emilly. Lalu bibirnya mengecup sudut bibir Emilly dengan begitu lembut. “Aku suka sama kamu, Em,” lanjut Gantan, mengungkapkan perasaannya.
Emilly mengalihkan wajah, mengunyah makanannya cepat. Lalu buru-buru menelannya. Setelahnya justru dia b
