Andai Waktu Bisa Diputar

1379 Words

Minggu pagi yang cerah. Nathan baru saja selesai joging dan kembali ke apartemennya. Dia kembali mencoba kemabli ‘hidup’ walaupun beban yang dipikulnya kini tidak kunjung menghilang. Setelah mendinginkan suhu tubuhnya sejenak, dia bergegas mandi. Nathan tersenyum menikmati sensasi segar saat air menyentuh kulitnya. Pikiran dan tubuhnya terasa lebih bugar. Setidaknya segala kepenatan fisik dan pikirannya bisa beristirahat sejenak di akhir pekan ini. Ditatapnya pantulan wajahnya di kaca yang buram. Lingkar hitam di bawah matanya masih terlihat jelas. Pipinya terlihat tepos. Dagunya juga terlihat lebih runcing saat ini. Raut wajah Nathan berubah murung saat menatap handphone-nya yang tergeletak di atas meja. “Tidak ada lagi yang akan mengingatkanku agar tidak lupa makan,” bisiknya lirih. Y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD