Pemandangan kota dari lantai tertinggi gedung membuat Klara tidak mengedipkan matanya barang sedikit pun. Mulutnya menguap lebar saking kagumnya, ia tidak pernah pergi ke tempat seperti ini sebelumnya. Klara menempelkan wajahnya di kaca hingga membuat hidung mancung dan jidatnya meninggalkan bekas minyak di sana. “Aduh, kotor.” Klara cepat-cepat membersihkannya dengan ujung bajunya sebelum ketahuan oleh petugas kebersihan gedung ini. Di tengah kesibukannya, sesosok pria masuk dalam jangkauan penglihatannya dan langsung mengalihkan perhatian Klara. “Kamu sudah kembali, De—” “Jangan pernah panggil namaku.” Dean menatapnya kesal. Klara menutup mulutnya dan mengangguk patuh. Wajahnya sedikit cemberut. Tidak lama kemudian, Klara menoleh dan protes. “Lalu, aku harus memanggilmu dengan seb