Hari ini Tiyas pulang kantor lebih lama dari biasanya. Ia sibuk membuat proposal Kerjasama dengan beberapa event yang akan di gelar di beberapa kota di Indonesia. Untung saja butik itu sudah punya nama karena sempat eksis di tangan Tata sehingga tidak terlalu banyak pertanyaan dari penyelenggara untuknya. Tiyas mendaptkan semua faktur dan catatan Kerjasama butik dengan berbagai fasion yang ada di kota-kota besar di Indonesi. Namun sayang Kerjasama itu berakhir karena Tata pergi untuk selamanya. Tiyas bertekad akan merintis Kerjasama itu kembali. Ia akan melanjutkan perjuangan Tata mengembangkan sayap butik itu, bahkan Tiyas ingin menembus pasar internasional. Dia yakin, jika Tata mampu melakukannya, dia juga pasti bisa. “Bu, ini tadi ada surat,” ujar asister rumah tangganya. “Dari sia

