Bab 64. Fakta Yang Terlupakan

1615 Words

Berbeda dengan Arka yang hidupnya jadi berantakan setelah berpisah, Arista justru menyalurkan rasa sakit hatinya dengan menekuni hobi-hobi barunya. Seperti pagi ini, sejak matahari belum terbit ia sudah sibuk menabur benih di pot bunga yang baru ia beli tempo hari. Wanita itu bersenandung pelan, memungut satu persatu benih di tangannya dan meletakkannya ke dalam pot. “Ristaaaaa.” Tiba-tiba terdengar suara teriakan Nola dari luar. Wanita itu pasti sudah membuka pintu apartemennya tanpa mengetuk. Arista tersenyum. “Lo pasti udah masuk.” Ia menutup benih yang sudah ditabur dengan tanah, kemudian menyiraminya dengan air. “Hehehe, tau aja.” Nola melongokkan kepalanya di pintu balkon, mengintip kegiatan Arista. “Udah mulai berkebun nih? Nanem apa?” “Yang gampang dulu. Tomat, terong, sama sel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD