Chapter 15

1141 Words

“Cinta itu seperti perang, sakit, begitu buruk untuk bertahan, tetapi untuk beberapa alasan, kita terus berjuang.”   Zeroun Dada ini rasanya bergemuruh tak tentu mendengar ucapan Bi Edah tadi. Di sepanjang perjalanan aku terus memutar otak mencari kemungkinan ke mana Florenza akan pergi. Dia tidak punya siapa pun lagi selain Ririe dan Aftar. Matteo. Apa mungkin ia menemui Matteo? Ah, sial! Aku memutar laju mobil menuju kediaman si berengsek Matteo. Jika benar Florenza ada di sana, aku tak ragu akan membawa paksa pulang Florenza dan memecahkan kepala si b******n itu. Setibanya di rumah rival terbesarku, tanpa basa-basi, aku langsung menanyakan keberadaannya pada seorang perempuan paruh baya yang sepertinya asisten rumah tangga Matteo. "Bapak Matteo ada?" "Ada, Pak. Beliau ada di dalam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD