“Sebesar apa pun kebohongan takkan menyelamatkanmu dari setitik kebenaran.” Zeroun "Bayi kita berada di ruang NICU, sayang. Bayi kita sudah lahir." Aku mengecup keningnya. Florenza tampak kebingungan. Dahinya berkerut sesaat, namun matanya berbinar-binar. Aku merasa apa yang ia rasa. Kebahagiaan itu tidak bisa ia sembunyikan. "Dia, laki-laki atau perempuan?" tanyanya, masih dengan suara serak yang tertahan. "Laki-laki, sayang. Terima kasih telah membuatku menjadi pria, suami, dan seorang ayah. I'm proud of you, baby." Rasanya tak cukup aku memberinya beberapa kali kecupan. Sejuta kecupan pun tak akan cukup untuk kuhadiahkan padanya. Wanita ini sungguh luar biasa dan istimewa. Oh, God. I never felt like this before. She takes my breath away. Aku tak biasa memuji meski hanya di hati