Kal mengerjapkan mata saat membuka gerbang rumahnya. Ada sebuah mobil hitam terparkir di halaman, dan Kal tidak tahu siapa pemilik mobil itu. Secara naluriah Kal berharap bahwa kendaraan itu dibawa oleh Liu. Setelah beberapa hari, Kal pikir dia tidak merindukannya dan menipu diri sendiri untuk tidak memiliki perasaan itu. Namun, hatinya berkata lain. Dan saat melihat seseorang yang tertidur di depan pintunya benar-benar Liu, Kal segera menghampirinya. "Liu?" Kal mengguncang tubuh pria pucat yang bersandar di depan pintunya. "Liu?! Astaga, apa yang kau lakukan di sini? Bangun, Liu!" Kalau saja Liu tak bangun, Kal pasti berpikir kalau pria itu pingsan karena kelelahan. Kulitnya yang pucat begitu dingin saat Kal menyentuhnya. "Kal?" gumam Liu, mengerjapkan matanya yang letih. "Kau sudah