"Aku tidak tahu apakah kesehatan mentalnya kembali menurun," kata Noa pada dua orang pria yang kini duduk berseberangan dengannya di ruang tamu. Setelah kejadian di kedai, Noa membawa Liu ke rumah sakit untuk diperiksa. Dokter memberinya beberapa resep obat antidepresan untuk ditebus. Dokter juga menyarankan agar Liu terus melatih pernapasan, menjaganya agar tidak panik, dan sebisa mungkin terus mengawasi kondisinya. Noa mencatat semuanya dalam otak. Dalam perjalanan pulang Liu langsung terlelap. Meskipun begitu, Noa tetap gelisah karena Liu terus menerus mengigau dalam tidurnya. "Kenapa dia bisa panik?" tanya Sed penasaran. "Dokter bilang dia tertekan dan cemas berlebihan." "Apakah dia mengatakan sesuatu?" Teo ikut bertanya. "Dia terus menyebut nama Kal." Teo mendapat satu kesimpul