"Astaga, Liu." Noa seharusnya sudah bisa menduga ini, Sed terlihat sangat kesal karena Noa tidak mengabari tentang keadaan Liu lebih cepat. Pria bermata ungu itu datang ke rumah sakit pagi ini tergesa-gesa dengan rambut tidak tersisir. Dia tampak baru menyelesaikan mandinya. "Kenapa kau baru memberitahukannya sekarang?" katanya. "Semalam ponselku mati." "Aku sangat khawatir karena kalian berdua tidak bisa dihubungi." "Sudah kubilang 'kan, ponselku mati?" Mata Sed tertutup. Lucu, dia tahu kecemasannya selalu beralasan. Mendapat berita bahwa Liu dirawat di rumah sakit karena seseorang meracuninya, hampir membuat Sed serangan jantung. "Kau tahu siapa pelakunya?" "Aku akan membunuhnya kalau aku tahu," jawab Noa, setenang permukaan air. Sed mendesah khawatir, dia sepantasnya marah, tet