Part 13

1663 Words

Jia menerjang Rua begitu pria itu tiba di pelataran kantor. Rua melonjak terkejut tanpa melepas cengkeraman tangan gadis itu di bajunya. "Hei, ada apa ini?" Rua tersenyum, mengabaikan marahnya wajah Jia. "Katakan sejujur padaku, Rua. Obat apa yang kau berikan padaku waktu itu?" raung Jia, cengkeramannya mulai mencekik. Rua menggumam sebelum menjawab, "Obat tidur?" "Kau bohong!" "Aku sangat suka bercanda, Jia." "Apa maksudmu?" "Maaf, maaf," Rua menjawab dengan nada ceria seperti biasa, "Uhm, sebenarnya itu bukan obat tidur. Kau pintar, Jia. Jadi sebenarnya obat itu adalah racun." "Kau—" Kalimat yang akan Jia ucapkan terputus dengan cengkeraman kuat dari tangan Rua. Jia merintih, tapi Rua tetap tersenyum tanpa berniat melepaskannya. Beberapa rekan kerjanya mengerubungi dengan khawat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD