21. Nada Tak Bisa Diremehkan

1307 Words

Para pelayan berhamburan panik, ada yang sibuk menghubungi pihak rumah sakit, ada yang membantu Gibran dan Arya menggotong Bayu ke mobil. Sementara Wulan terus menangis jejeritan sambil mengutuk menantunya. "Nada sialan! Awas saja nanti, kalau sampai terjadi apa-apa pada ayah." Berlari kecil mengikuti suami dan anaknya. Mereka bersiap melarikan Bayu ke rumah sakit. "Sebaiknya Mama tunggu di rumah saja," saran Gibran pada ibunya. Dia tahu, keberadaan Wulan di rumah sakit nanti hanya akan menambah masalah menjadi semakin rumit. Mulut wanita itu seringkali tak bisa dikondisikan, bisa-bisa semua orang terkena semburannya. "Tidak bisa! Mama akan ikut dan Mama harus memastikan kakekmu baik-baik saja, Gib." Sesekali menyeka wajahnya yang basah. Bukan doa yang dia panjatkan melainkan hanya m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD