Bab 78. Baterai Cinta

1188 Words

“Giman–” Ben tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Kaia sudah berhambur memeluknya. Pria itu segera melingkarkan lengannya di pinggang Kaia dan mendekap tubuh sang istri lebih erat. Salah satu tangannya membelai punggung Kaia pelan. “Kenapa?” bisik Ben lembut. Kaia mengubur wajahnya di d**a Ben. Ruang kosong yang tadi tertinggal di hatinya setelah meninggalkan Suhendar, perlahan-lahan terisi. Membuat dadanya menghangat. “Kai?” Ben kembali berbisik karena Kaia tak juga bicara. “Diem dulu,” lirih Kaia di d**a Ben. “Lagi ngisi baterai ini.” Ben tertawa pelan. “Ngisi baterai apa?” “Baterai cinta. Tadi kehabisan baterai, sekarang diisi dulu.” Kaia semakin mengeratkan pelukannya, menyembunyikan wajahnya semakin dalam di d**a Ben. Tawa renyah Ben kembali lolos begitu saja. “Oke, oke.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD