“Kenapa pulang?” Sekar menyambut Freya yang tiba-tiba pulang dengan sebuah koper besar di tangan, wajahnya tampak merengut tak suka dengan kepulangan putrinya itu. “Jangan bilang kamu diusir sama suamimu? Berulah apa lagi kamu di sana?” Freya memasang wajah memelas. “Farel selingkuh, Ma.” “Apa?!” Sekar membelalak tak percaya. “Jangan memfitnah suamimu sendiri, Freya!” “Aku nggak fitnah, Ma. Aku jujur.” Wajah memelas Freya tampak semakin mengiba. “Aku bahkan punya buktinya.” Freya mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan menunjukkan foto ciuman Farel dan Kaia pada Sekar. Tatapan Sekar mempelajari foto itu selama beberapa detik. “Ini bukannya istri papa mertuamu?” Freya mengangguk pelan, kini ia menitikkan air mata pilu. “Mereka dulunya mantan, Ma. Mungkin mereka merasa nostalgia wak