Bab 23. Pengakuan Farel

1314 Words

Kaia terhenyak saat mendengar pintu kamarnya dibuka dengan kasar. “Pak Ben?” Ia berdiri, menyambut suaminya yang pulang dengan wajah mengeras. “Ada ap–” “Ke ruang kerjaku sekarang,” kata Ben dingin dan tajam, lalu berbalik meninggalkan Kaia yang mematung. Kaia terdiam selama beberapa saat, bertanya-tanya mengapa sikap Ben tiba-tiba berubah. “Kaia!” Ben berseru memanggil namanya, membuat Kaia segera menyadarkan diri dari keterkejutannya dan berjalan cepat keluar kamar. Ruang kerja Ben berada tepat di depan pintu kamar tidurnya, jadi Kaia hanya perlu menyebrang lorong saja. Bukan hanya ekspresi Ben yang membuat Kaia terkejut, tapi kehadiran Farel di ruang kerja Ben juga membuatnya semakin bingung. “Pak, ada apa ini?” Ia duduk di sisi sofa yang berlawanan dengan Farel. Membuat jarak se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD