Bab 22. Foto Ciuman

1208 Words

Pada akhirnya, Kaia memang pulang lebih dulu dari acara Bela itu. Tapi ternyata, begitu sampai di rumah ia tidak betah juga. Rumah terasa sangat sepi malam ini. Setelah ia makan malam sendirian hanya ditemani Bi Narsih, Kaia duduk di ruang tengah lantai dua. Ia menyandarkan kepalanya ke sofa, menatap langit-langit. “Pak Ben nggak bisa dihubungi dari tadi,” gumamnya sambil menatap layar ponsel, membaca pesan-pesan yang ia kirimkan pada Ben yang sama sekali belum dijawab. “Kayaknya masalahnya serius banget.” Ia menggumam lagi sambil mengetikkan beberapa baris kalimat, memberi kabar pada Ben bahwa ia sudah makan malam. Kaia juga mengirimkan foto selfie dirinya, bilang kalau ia menunggu Ben untuk segera pulang dan mendoakan supaya urusan suaminya itu cepat beres. Jemarinya terus bergerak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD