Episode 18

1526 Words

Aldrian melirik arlojinya yang menujuk angka 06:00, masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas, embun pun masih belum mencair, suhu udara pun masih terasa sangat dingin menusuk sampai kulit terdalam. Tetapi tidak sedikit pun membuat Aldrian untuk mengurungkan niatnya dan memilih bergelung di tempat tidur dengan selimut tebal nan hangat. Aldrian memang memilih untuk melanjutkan perjalanannya. Bukan berarti dia bisa dicap sebagai anak durhaka yang lebih mementingkan keinginnannya sendiri. Tetapi karena keadaan yang menyuruhnya untuk melanjutkan, membuat ia tersenyum tanpa sadar. Seperti kata pepatah, tidak ada kesuksesan selain campur tangan orang tua. Bisa dibilang kata itu bisa ditunjukan untuk Aldrian. Tetapi kenapa bisa? Bahkan sosok orang tua yang sering ia panggil Mama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD