Sakit. Seluruh tubuh Ariani terasa begitu sakit, ditambah denyut yang timbul di pipi kanan Ariani yang memar semakin terasa menyakitkan. Begitu pun dengan seonggok hatinya, tak terbentuk terpecah belah hingga Ariani kesulitan memunguti serpihan hatinya untuk ia susun kembali seperti semula. Tidak pernah Ariani membayangkan bahwa ia akan berakhir dengan sehina dan semenyedihkan ini. Ariani berkerja bukan hanya untuk mencari kesenangan sendiri. Melainkan untuk membantu perekonomian keluarganya yang sangat memprihatinkan. Dan sekarang bagaimana Ariani harus menjelaskan semua ini kepada sang Ibu. Terlebih Ariani juga begitu tak enak kepada Shinta yang telah berbaik hati membawanya, namun Ariani malah menghancurkan kepercayaan Shinta dengan rasa tak wajar yang timbul di dalam hatin