Rania masih tak percaya dengan apa yang terjadi 1 jam yang lalu. Dimana sang bos mengaku di depan Vanesha jika dirinya adalah pacar dari sang bos. Waluapun dalam hati Rania senang ketika sang bos membelanya di depan Vanesha sang biang onar di SMA nya dulu. Rania masih ingat bagaimana ia harus berjuang mengahadapi semua hinaan bahkan tuduhan dari Vanesha gara-gara dirinya berhasil menjadi juara di sekolah. Bahkan Rania sempat mendapat tuduhan dari Vanesha jika ia merayu sang guru agar bisa mendapatkan nilai yang baik. Dan itu membuat Rania sangat marah. Karena ia merasa harga dirinya di injak-injak. Jadi sejak itu ia berusaha menjadi nomor satu di segala bidang di sekolahnya. Bahkan ia berhasil menjadi juara matematika dan Fisika mewakili sekolah selalu provinsi. Dan itu membuat Vanesha semakin geram dan benci padanya. Karena itu juga menjadi keinginan Vanesha untuk mengikuti perlombaan itu.
Akibatnya Rania menjadi siswa yang populer. Meskipun bentuk fisiknya yang gendut tak menyurutkan orang-orang untuk menyukainya. Karena pembawaan Rania yang ramah dan suka sekali membantu temannya jika tak mengerti soal pelajaran sekolah membuatnya gampang di sukai. Sampai-sampai Bimo kapten basket sekaligus cowok populer di sekolahnya suka dengan Rania. Secara terang-terangan Bimo berusaha menjadikan Rania sebagai pacarnya tapi secara halus Rania menolak karena memang ia tak sedang memikirkan soal cowok. Yang ada di otaknya ia bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah dan dapat pekerjaan yang bagus. Sehingga dapat membantu panti dimana ia tinggal. Dan itu tak luput dari pandangan Vanesha. Ia semakin membenci Rania apalagi Bimo yang sudah menjadi incarannya sejak dulu malah menyukai Rania. Dan sejak itu Vanesha menaruh dendam pada Rania. Dan ia berjanji pada dirinya akan membuat hidup Rania hancur.
Rania kembali teringat bagaimana tadi sang bos membelanya. Dan yang membuat Rania canggung karena sang bos terus saja memelul pinggangnya posesif. Bahkan terkadang sang bos memberikan kecupan di tangan Rania. Dan itu membuat Rania berdebar entah kenapa. Karena untuk pertama kalinya ia diperlakukam seperti ini oleh seorang pria.
Saat ini Rania dan Reynold sedang dalam perjalanan menuju tempat panti Rania. Dan mereka masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Tapi Rania harus berbicara soal tadi agar tidak jadi salah paham diantara mereka berdua.
"Hmmmm... Rey terima kasih buat yang tadi. Akting kamu benar-benar bagus. Vanesha sampai percaya kalau kamu calon suami aku." Kata Rania mencoba berbicara sesantai mungkin
Tiba-tiba mobil yang mereka kendarai berjalan perlahan dan menepi. Dan tak berapa lama mobil itu berhenti di tepi jalan.
"Aku ga akting soal jadi calon suami kamu. Aku memang mau kamu jadi pacar aku." Kata Reynold to the point
Rania kaget dengan perkataan yang Reynold berikan. Ga mungkin kan sang bos menyukainya. Mereka jauh berbeda dalam segala hal. Dan itu Rania sadar betul.
"Kamu pasti bercanda kan? Masak kamu mau jadi calon suami cewek gendut kayak aku. Tapi makasi aku merasa tersanjung." Kata Rania berbicara santai
Tanpa di duga Reynold menarik tubuh Rania dan mencium bibir Rania yang ranum dengan sangat lembut. Rania yang awalnya terkejut mulai memejamkan mata dan menikmati ciuman yang Reynold berikan padanya. Ini adalah ciuman pertama bagi Rania. Dan sang bos yang berhasil mengambilnya.
Reynold menghentikan ciumannya karena ia tak ingin melakukan hal lebih lagi karena ia begitu suka dengan bibir Rania yang ia yakin akan menjadi candu yang mulai saat ini. Ia pun menyatukan keningnya di kening Rania dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Aku ga bercanda soal jadi calon suami kamu. Aku Reynold Johson sudah jatuh cinta dengan Rania Wulandari. Dan aku mau kamu menerima aku sebagai pacar kalau kamu belum siap untuk menikah." Kata Reynold sambil menatap mata Rania
Rania kaget dengan perkataan yang Reynold baru saja katakan. Apa pendengarannya salah ketika sang bos bila dia jatuh cinta pada dirinya. Itu sangat tidak masuk akal.
"Bapak cuma mau menghibur saya saja kan? Bapak ga mungkin bisa jatuh cinta sama perempuan seperti saya. Saya ga pantas buat bapak. Kita punya banyak perbedaan. Lagian bapak begitu sempurna sedangkan saya hanya cewek yatim piatu yang gendut dan miskin. Apa kata orang nanti. Mereka pasti nuduh kalau saya ngedeketin bapak cuma mau ngambil harta bapak." Kata Rania berkaca-kaca
Reynold yang melihat mata Rania berkaca-kaca langsung menarik Rania ke dalam pelukannya. Rania yang ada dipelukan Reynold langsung menangis. Dan Reynold pun menenangkan Rania. Hati Reynold terasa tersakiti ketika mendengar gadisnya menangis.
"Rania liat aku. Apa wajah aku kelihatan bercanda?" Tanya Reynold menatap wajah Rania
Dengan mata yang masih basah karena habis menangis Rania menatap mata Reynold. Apakah ada kebohongan di mata Reynold. Tapi Rania tak melihat kebohongan di mata Reynold. Yang ia lihat adalah ketulusan dan keyakinan. Dan itu membuat Rania semakin merasa bimbang.
"Tapi apa kata orang nanti? Kita jauh berbeda Rey. Dan aku ga mau gara-gara aku menerima kamu membuat reputasi kamu rusak. Dan aku ga mau itu terjadi." Kata Rania memberi penjelasan
"Aku ga peduli omongan orang. Yang penting sekarang kamu nerima aku. Itu udah lebih dari cukup. Masalah yang lain biar aku yang selesain." Kata Reynold sambil menggenggam tangan Rania
Rania berpikir sejenak. Keputusan apa yang harus ia ambil sekarang? Apa ia harus menerima Reynold?
"Ok aku terima kamu tapi ada syaratnya." Kata Rania
"Apapun syaratnya aku pasti penuhin." Kata Reynold menyanggupi
"Aku mau nerima kamu tapi orang lain ga boleh tahu hubungan kita." Kata Rania
"Kenapa orang lain ga boleh tahu? Padahal aku mau orang-orang tahu kalau kamu adalah calon isteri aku." Tanya Reynold
"Aku butuh waktu Rey. Dan sekarang belum waktunya orang-orang tahu tentang kita. Dan aku ngerasa belum siap aja untuk saat ini." Kata Rania menjelaskan
" Hmmmm.. Ok aku terima syarat kamu tapi suatu saat aku mau orang-orang tahu kamu milik aku." Kata Reynold
"Makasi udah mau mengerti. Karena ini baru buat aku dan yang pertama buat aku." Kata Rania
Reynold pun kembali memeluk Rania karena rasa bahagianya karena akhirnya Rania menjadi miliknya.
"I know babe. Mulai sekarang aku yang akan jagain dan melindungi kamu. Jadi kamu tidak usah khawatir." Kata Reynold sambil memeluk Rania penuh sayang
Rania pun menerima pelukan Reynold. Ia akan mencoba menjalin hubungan dengan bosnya ini. Semoga saja tidak ada kejadian buruk yang terjadi di masa datang.