14. Calon Mantu Ganteng

1386 Words

“Ya ampun! Ini namanya Dion!?Ganteng!” Yeni menggeser tubuh Sania agak menjauh dari Dion. Sania yang melihat kelakuan ibunya yang mendorong dirinya agak menjauh. Menatap datar pada ibunya itu. Lalu dia melihat ibunya dengan tatapan tajam. Dion menemui orang tua Sania malam ini. Mengenal orang tua Sania katanya lebih dekat. Padahal tidak perlu Dion melakukan itu. Untuk apa? Mau terlihat menjadi menantu yang begitu baik untuk orang tuanya? “Dion, kamu yakin mau sama anaknya Mama? Kalau kamu tidak mau sama anaknya Mama, karena dia ini kelakuannya memang tidak waras dan agak gila. Kamu mau batalkan pernikahannya juga nggak masalah. Mama wajarin kok.” Mata Sania memicing mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya barusan. Yang membuat dirinya dijelekan di depan Dion. Seharusnya ibu itu me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD