“Ma… Ma…” Derren mencolek lengan ibunya, membuat Sania melihat ke bawah. “Apa?” tanya Sania agak berbisik dan mencondongkan tubuhnya ke bawah. “Ma, minta jam rolex sama Papa. Belikan untuk Derren juga.” Sania mengerutkan kening. “Rolex?” tanyanya, meyakinkan mana tahu salah dengar apa yang diminta oleh anaknya ini. Derren menganggguk. “Hem, iya, jam rolex Ma. Minta sama Papa. Derren mau jam rolex,” ucapnya lagi meminta ibunya untuk minta dibelikan pada ayahnya yang ada di depan sana dan masih memesankan makanan untuk mereka. Sania melihat pada suaminya, lalu menatap tajam melihat suaminya berbicara begitu ramah sekali pada seorang wanita yang seksi dan cantik. a***y! Semua lelaki itu sama saja. Tidak bisa melihat yang bening dikit. Langsung itu senyuman udah buat gigi kering dan