Arga membuang pandangan. Hatinya kian tercabik-cabik. Bayangan hubungan mereka kian menyesakkan d**a, terlebih jika ingat kalau bisa saja mereka telah ... arrggghh. Arga berteriak cukup keras sambil menyugar kasar rambutnya. Sementara Sabda masih berdiri dengan kedua tangan berkacak pinggang. Wajahnya menatap pasir tempatnya berpijak. Dia tidak akan merelakan dengan melepaskan Senja untuk Arga. Meski seberapa kasihannya dia melihat sang sepupu. Walaupun ia juga melihat cinta yang besar dari Arga untuk Senja. Mungkin begitu juga dengan perasaan Senja pada Arga. Tentu masih ada rasa yang tersisa. Namun apapun yang terjadi, dia akan mempertahankan pernikahannya. Tanpa bicara dan memandang Sabda, Arga melangkah menuju ke mobilnya. Lantas meninggalkan tempat itu. Meninggalkan Sabda yang masi