Bukan Pernikahan Biasa - Pesona Seorang Pria Bela tergesa menghampiri Sabda yang berhenti dan memandangnya. Gadis itu mengulurkan tangannya. "Sudah lama nggak bertemu," ucapnya sambil tersenyum. Sabda tersenyum sebentar, kemudian kembali berbalik dan melangkah lagi. Bela berusaha mengejar dan menyeimbangkan langkahnya di lorong itu. "Kapan pindah kantor?" tanya Bela lagi. "Belum tahu." Sabda terus melangkah menuju parkiran. Bela masih mengikutinya. "Seminggu lagi kita ada meeting Rapat Umum Pemegang Saham." Lagi-lagi Sabda hanya mengangguk. Sejak dulu ia tahu kalau Pak Pras, papanya Bela, termasuk Bela sendiri sekarang adalah investor di salah satu perusahaan kakeknya. Mereka berdua memiliki beberapa persen saham di perusahaan properti yang salah satu proyeknya akan di tangani ole