Wanita yang terlihat pucat itu membuka mata dan menoleh sejenak, kemudian kembali memandang langit-langit kamar lantas kembali memejam. Namun beliau membiarkan tangannya di genggam sang putra. Sentuhan tangan Sabda membuat hatinya merasa sejuk. Rindunya terobati meski masih terbalut perasaan enggan mengakui. "Bumi yang ngasih tahu kalau Mama sakit." "Hanya masuk angin," jawab Bu Airin datar. "Pasti kecapekan." Sabda tahu kalau mamanya pasti banyak begadang menemani cucu perempuannya yang baru lahir. Tentu saja beliau sangat bahagia mendapatkan cucu yang sangat di harapkan. Selama ini memang berharap bisa memiliki satu anak perempuan, tapi setelah kelahiran Bumi beliau tidak boleh mengandung lagi. Pendarahan hebat dan faktor usia yang jadi alasan dokter melarangnya kembali hamil. Selisih