Danu masih berdiri di antara mereka menjadi makhluk tak kasat mata.
Dari obrolan itu dia jadi tahu kalau Adrian pergi Rakor ke Bali bersama Aruna.
“Saya gabung sama teman-teman yang lain dulu ya.”
“Silahkan … Silahkan ….” Irma dan Icha mempersilahkan.
“Tapi pinjem Arunanya ya Mbak, mau dikenalin sama teman-teman kantor.” Adrian menuntun Aruna agar beranjak dari kursi.
“Ih … Mas, malu.” Aruna meringis, jiwa insecure-nya muncul.
“Kenapa malu? Mereka sebentar lagi juga tahu kalau kamu akan jadi istri aku.” Adrian menarik tangan Aruna, membawanya pergi dari meja itu.
Tinggal lah Icha dan Irma juga Danu yang raut wajahnya tampak syok mendengar Adrian mengatakan kalau Aruna akan menjadi istri dari bosnya.
“Terus kamu ngapain masih di sini? Mau gabung sama kita?” Irma mendongak dengan ma
