Setelah memberitahu nama lengkap Isvara beserta kelasnya kepada sekuriti, Aruna langsung diarahkan ke studio balet. Aruna berjalan cepat menyusuri lorong. Ya ampun, Aruna sangat tidak sabar ingin segera bertemu Isvara. Aruna mengetuk pintu setelah tiba di depan studio balet, tidak lama pintunya terbuka. “Hallo … saya Aruna, saya—“ “Mamiiiiii!” Isvara berteriak dari dalam studio menghentikan kalimat Aruna. Aruna melambaikan tangan, senyumnya begitu lebar dan sorot mata Aruna yang hangat memberitau siapa saja yang melihat bahwa Aruna begitu menyayangi Isvara. “Oh … Maminya Isvara ya?” Wanita yang membuka pintu bertanya. “Heu?” Aruna mengalihkan tatap pada wanita itu lalu mengerjap pelan. Aruna ingat percakapan dengan Adrian tadi malam di dalam mobil yang mengatakan kalau mama-mama t