“Aruna ….” Seorang wanita paruh baya yang merupakan pemilik butik masuk ke ruangan Aruna. “Iya Bu?” Aruna langsung berdiri dari kursinya. “Udah … duduk aja, Ibu cuma sebentar … mau kasih tahu sesuatu.” Wanita itu menggerakan tangan agar Aruna duduk kembali. “Iya Bu.” Aruna memfokuskan dirinya pada Ibu Olive, kedua tangan Aruna disimpan di atas meja saling menggenggam. “Nanti ada anak dari temannya suami Ibu mau lihat-lihat gaun pernikahan, kamu tolong layani dengan baik ya … soalnya dia anak Jendral.” Ibu Olive memberi instruksi. “Oh … baik, Bu.” Aruna langsung menyanggupi. “Ibu sudah tanya kapan tepatnya mereka akan menikah, tapi katanya tanggalnya juga belum ditentukan … walaupun begitu, kita tetap harus sebaik mungkin ngelayanin dia dan semoga aja dia cocok sama rancangan gaun-ga