Episode : Antara Eka dan Windy (3) “Hallo Nek, ada apa?” tanya Windy dengan suara yang diceria-ceriakan. Yeslin, Sang Penelepon, diam-diam merasa lega. Dijauhkannya sebentar telepon genggamnya. Anto yang duduk tak jauh darinya menatapnya seakan bertanya, “Diangkat?” Dan Yeslin mengangguk, sehingga Anto mengacungkan ibu jarinya kepadanya. “Bagus deh, ternyata dia nggak kenapa-napa. Tuh, suaranya sudah biasa. Tadi mungkin dia gugup karena sesuatu hal. Pas banget gue telepon dia,” bisik Yeslin. “Good,” kata Anto, lalu bangkit berdiri dan menjauh, memberikan sedikitprivasi pada Yeslin. “Hei, nggak ada apa-apa sih. Pengen telepon aja. Bukan lagi pacaran, kan? dan gue nggak ganggu, kan?” olok Yeslin seenaknya. Windy tertawa tertahan. Sudah macam Cenayang si Nenek. Gue curiga dia