Karena hari ini minggu, Lisa berencana berbelanja kebutuhan sehari-harinya sekaligus membeli persediaan makanan. Saat sedang memilih bahan makanan tiba-tiba ada seseorang memasuki beberapa bahan makanan lain di dalam troli Lisa.
Lisa menatap orang tersebut dan mendapati pria yang memakai topi tersenyum kepadanya "Brian."
"Hello Sweety." Sapa Brian mengusap kepala Lisa lembut.
Lisa langsung memeluk tubuh Brian begitu juga Brian yang membalas pelukan Lisa. "Kapan pulang? Kenapa tidak memberitahuku jika sudah pulang?" Tanya Lisa bertubi-tubi membuat Brian tersenyum senang karena mendapati Lisa menantinya.
"Semalam aku baru sampai sweety dan aku berencana hari ini untuk mengunjungimu dengan membeli sesuatu untuk kita makan malam nanti. Ternyata aku mendapati dirimu juga disini." Jawab Brian dengan senyum menawannya yang dapat membuat semua wanita jatuh hati padanya.
Brian Bac adalah CEO perusahaan terbesar ke dua di dunia. Walaupun dirinya adalah CEO dari sebuah perusahaan tetapi kehidupan Brian seperti artis.
Brian juga tidak luput dari awak media yang selalu mengikuti dan meliputi dirinya seperti gaya kehidupannya, cara berpakaian hingga dalam hubungan asmaranya. Para wanita menggilainya dan rela menyerahkan dirinya untuk dapat sekedar berkencan atau di tidurinya.
Hubungan Lisa dan Brian sulit di deskripsikan, di bilang sahabat bukan, kekasih bukan, lebih tepatnya mereka friend with benefit.
"Apa lagi yang ingin kamu beli?" Tanya Brian mengambil ahli troli dari Lisa lalu berjalan bersama memilih barang yang akan di beli.
Setelah sampai di Apartemen Lisa, Lisa menyusun barang belanjaannya setelah itu membawa segelas air untuk Brian yang sedang berbaring di sofa.
Brian menghabiskan minumannya lalu membawa Lisa ke dalam pelukannya dengan menimpa tubuh Brian "Apa aku tidak berat?"
"Tidak, beratmu dari dulu sampai sekarang tidak bertambah. Apa kamu tidak makan teratur selama aku tidak ada?" Tanya Brian menatap wajah cantik Lisa.
"Tidak, aku makan sehari 3 kali bahkan 4 sampai 5 kali" Brian yang melihat Lisa begitu gemes langsung mencium bibirnya.
Lisa mendapat ciuman dari Brian membalas ciumannya. Ciuman mereka yang awalnya lembut semakin lama semakin dalam. Erangan kecil keluar dari bibirnya saat tangan Brian bergerak aktif meraba dadanya dari luar baju.
Lisa menggeliat seperti cacing kepanasan mendesah-desah menikmati sentuhan tersebut. Brian menggeram kala mendengar suara desahan Lisa. Tanpa melepas ciuman, kini tangan Brian mulai membuka satu persatu kancing baju Lisa. Lalu meremas pelan p******a Lisa yang masih terbungkus bra.
Ciuman Brian perlahan turun ke leher jenjang Lisa, Lisa memberi akses kepada Brian agar lebih leluasa mencium lehernya.
"Ahhhh Bri" desah Lisa saat Brian menggigit kecil dan menghisapnya.
Brian membuka bra Lisa dan langsung melahap p******a kanannya sedangkan p******a kirinya di remas. Lisa terus mendesah sambil meremas rambut Brian, membusungkan dadanya meminta Brian berbuat lebih.
Brian membawa kaki jenjang Lisa melingkar ke pinggangnya lalu membawa Lisa dalam gendongannya pergi menuju kamar mereka.
Setelah pergulatan panas mereka, Lisa menengelamkan wajahnya di d**a bidang Brian membuat Brian tertawa sambil mengelus lembut rambut panjang Lisa.
"Bagaimana dengan kuliahmu? Apa berjalan dengan lancar?"
"Hmmm.."
"Kalau pekerjaanmu? Apa ada yang mengganggu atau menyusahakanmu?"
Lisa mengangkat kepalanya, menatap Brian sejenak mengecup bibirnya dan berkata "Tidak ada! Semuanya baik-baik saja, jadi tidak perlu khawatir. Jika ada masalah aku akan melaporkan kepadamu." Ucap Lisa sambil menampilkan senyum di wajahnya dan kembali bersandar di d**a Brian.
"Syukurlah, selama aku disana, aku begitu khawatir denganmu. Mendengar kamu baik-baik saja membuatku lega." mencium puncak kepala Lisa.
"Apa kamu akan pergi lagi meninggalkanku?" Menatap wajah Brian dengan wajah sedihnya.
"No Lili, semuanya sudah beres. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi." Lisa yang mendengarnya tersenyum bahagia. Walaupun mereka bukan pasangan kekasih, jauh di lubuk hati Lisa yang tidak di ketahui Brian bahwa Lisa mencintai pria yang memeluknya ini.
Begitu juga perasaan Brian yang tidak di ketahui oleh Lisa bahwa dirinya sudah jatuh hati kepada wanita yang ada di pelukannya, hanya saja Brian takut jika dia mengutarakan cintanya kepada Lisa akan membuat Lisa membencinya dan menjauhinya.
Keesokan paginya
"Bangun Lili! Hari ini kamu ada kelas pagi." Ucap Brian dengan mencium pipi gembul Lisa lalu menggigitnya karena gemes.
"Five minute Brian." Yang langsung membelangkangi Brian dan melanjutkan tidurnya. Brian tertawa melihat wanitanya, bisakah dia mengklaim Lisa sebagai wanitanya?.
Brian tahu Lisa masih sangat kelelahan karena semalam mereka melakukan lagi. Lisa sudah seperti heroin bagi Brian, sehingga Brian tidak puas hanya melakukan sekali.
Brian meraih ponsel Lisa dan menghubungi Jelly sahabat Lisa untuk memberitahukan bahwa Lisa hari ini tidak masuk kelas. Setelah itu Brian meninggalkan Lisa yang masih terlelap menuju dapur di lantai bawah untuk membuat sarapan untuk mereka.
Lisa yang terbangun dengan sendirinya melihat sampingnya sudah tidak ada Brian, berjalan menuju lantai bawah, melihat Brian yang sudah dengan setelan kantornya meminum kopi sambil melihat tabletnya.
"Morning" ucap Lisa sambil mengecup bibir Brian lalu duduk di sampingnya.
"Aku sudah menelpon Jelly mengatakan bahwa kamu hari ini ijin masuk kelas." Lisa menganggukan kepalanya sambil menikmati sarapan buatan Brian.
"Jadi apa yang akan kamu lakukan? Jam kerjamu nanti jam 10 dan masih ada tiga jam lagi." Lisa menaikan kedua bahunya. Brian yang gemes melihat Lisa langsung mencubit pipi tembemnya.
"Auchh... sakit Bri..."
"Kenapa hanya pipinya gendut bukan badannya? Bagaimana kamu ikut aku ke kantor? Setelah itu aku akan mengantarmu ke kantor?"
"Boleh."
Sekarang mereka sudah sampai di perusahaan Brian yaitu BB Group. Perusahan Brian bergerak di bidang industri hiburan, tidak hanya itu dia juga memiliki perusahaan lain dengan bidang yang berbeda.
Setelah sampai di gedung perusahan Brian, Lisa dan Brian berjalan bersamaan memasuki kantor besar itu. Semua mata tertuju pada mereka berdua, melihat kedua sosok itu yang sangat tampan dan satunya lagi sangat cantik membuat mereka bertanya-tanya siapa wanita yang di bawa oleh CEO mereka. Apakah artis pendatang baru?.
Lisa yang merasa di perhatikan oleh semua orang menjadi malu dan langkah kakinya menjadi pelan. Brian yang mengetahui Lisa yang tidak nyaman dengan tatapan semua orang kepadanya lalu meraih tangannya untuk di genggam berjalan menuju lift khusus.
Semua orang terpana melihat CEO mereka menggenggam tangan wanita cantik itu. Ini berita besar dan tidak ada salah satu dari mereka yang sempat mengambil foto tersebut. Selama ini tidak pernah melihat CEO mereka mengandeng tangan wanita, bahkan hubungan asmara dengan wanita lain itu semua hanya gosip semata.
Tetapi tadi mereka melihat secara langsung CEO mengandeng tangan wanita cantik itu membuat semuanya ada bahagia dan sekaligus patah hati karena kesempatan mereka menjadi wanita CEO telah tiada.