Sintha dengan senyum lebarnya memulai mengukur kain dan membuat pola yang dia ingat di dalam gambar itu, Morgan dan lainnya terfokus pada kedua wanita yang sedang membuat busana itu dan sesekali melihat gambar desain yang ada di tangannya.
Tak butuh waktu lama kedua busana itu telah selesai dibuat, Semua orang menatap kedua busana itu yang sama persis dengan gambar desain yang ada di kertas, membuat mereka kebingungan. Sintha yang melirik ke arah Lisa dengan senyum kemenangan di wajahnya.
Morgan tidak menyangka bahwa hasilnya busana itu bakalan persis "Bagaiamana kita menentukan siapa yang menjiplak? Keduanya sama persis."
Sintha menatap Lisa untuk sementara waktu kemudian menyindirnya, "Tidak menyangka bahwa kamu menghapal sebegitu detailnya hasil desainku."
Ekspresi dari Lisa tidak berubah saat mendengar sindiran dari Sintha. "Jika dilihat bahwa hasil jadi rancangan busana kita sama persis tetapi sebenarnya berbeda."
Sintha tertawa saat mendengar perkataan Lisa "Apa lagi yang ingin kamu katakan? Yang perlu kamu katakan yaitu mengakui kesalahanmu."
Lisa merubah posisinya tubuhnya menjadi menghadap Sintha, dan membuat Sintha menjadi tidak tenang.
"Itulah kenyataannya, pemilik perancang asli dari gambar itu harusnya tahu setiap detail rancangannya." Lisa memberi jeda sebentar lalu melanjutkan perkataanya "Jika di lihat dari nama desain busana itu adalah Diamond dress, dari namanya harusnya kalian tahu bahwa dress ini harusnya kelilingi oleh permata di setiap bagiannya."
"Bisa dilihat dari kedua gambar kertas itu persis sama tetapi gambar desain itu belum selesai. Masih ada bagian lain dari desain itu."
Morgan mengangkat alisnya, kemudian menanyakan, "Dimana sisa gambar rancangan itu?"
Lisa mengeluarkan desain Diamond dress yang di sembunyikan di dalam tas. "Ini adalah gambar desain asli dari Diamon dress." cara bicara Lisa tidak mendesak juga tidak lambat, suaranya jelas dan merdu, ada kesombongan diantara kalimat-kalimat itu.
Ketika melihat gambar desain Diamond dress yang ada di tangan Lisa membuat seluruh orang yang ada di ruangan terkejut.
"Bagaimana mungkin itu adalah desain asli dari Diamond dress? Jangan bercanda." Sintha mengatakan dengan marah.
"Aku mengatakan yang sebenarnya." Lisa langsung mengatakan kepada Morgan "Desain itu hanya sebagian saja, saat aku ingin melanjutkan gambar bagian lainnya, kertas itu telah hilang."
Lisa mengangkat gambar desain asli yang ada di tangannya dan menunjukkan kepada semua orang, bagian lain desain dari Diamond dress.
"Di bagian belakang dress itu harusnya ada permata yang bergelantung, tepatnya di bagian leher agar saat di pakai bagian punggung wanita yang terekspos menjadi indah karena permata itu."Lisa mengatakan apa yang dia inginkan dalam satu tarikan nafas, ini membuatnya merasa lebih nyaman. Pelan-pelan menghela nafas, Lisa menatap Morgan.
Sebenarnya Morgan dibuat terkejut oleh Lisa, tidak pernah terpikirkan bahwa kertas yang ada di tangannya adalah desain yang belum selesai, dia sudah menetukan bahwa Sintha yang menjiplak gambarnya.
Apa yang di bilang Lisa itu benar, dengan adanya permata yang bergelantung di belakang punggung wanita akan memberi kesan yang sangat indah pada wanita yang mengenakan busana itu.
Morgan sudah mengetahui hasilnya dan mengatakan bahwa Sintha yang menjiplak desain gambar itu. Sintha yang tidak terima hasil dari Morgan, membuat keributan dan di tarik keluar oleh satpam.
Melihat Sintha yang di tarik keluar, Lisa hanya bisa merasa sedikit sedih tetapi tidak mengasihaninya. Lisa tahu sejak dia memasuki perusahan ini, Sintha sudah membencinya karena merasa tersaingi, apalagi dia tahu bahwa Sintha menyukai Morgan. Tetapi semua itu adalah perbuatan dan hasil dari dia sendiri.
"Kenapa wajahmu begitu lesu?" tanya Brian kepada Lisa yang sudah berada di dalam mobil.
"Hanya kelelahan" jawab Lisa sambil menyadarkan kepalanya di bahu Brian.
"Apakah ada masalah?" Lisa menggelengkan kepalanya "Tidak ada, hanya ingin segera pulang dan beristirahat."
"Baiklah, mari kita pulang." mencium puncak kepala Lisa lalu menjalankan mobilnya.
***
Ten yang sedang berada di kamar hotel, sedang meniduri seorang model baru yang baru saja dia temui hari ini. Jangan salahkan Ten tetapi model itu yang ingin menyerahkan dirinya kepada Ten.
Ten tahu bahwa perbuatannya salah karena telah mengkhianati cintanya kepada gadis kecilnya tetapi ini adalah kebutuhan biologis para pria, Lassie selalu sibuk dengan urusan pamerannya sehingga saat Ten sedang memerlukan dirinya untuk menuntaskan hasratnya harus berakhir pada wanita di luar sana.
Tetapi Ten selalu bermain aman saat melakukan dengan wanita ONS nya. Hanya pada Lassie, Ten mengeluarkan spermanya di dalam.
Ten terus memompa kejantanannya sambil menggeram saat merasakan pelepasan itu semakin mendekat. Dengan sekali hentakan keras, Ten mendapatkan pelepasannya, Ten mencabut kejantanannya dari liang wanita itu dan membuang kondom itu di lantai.
Ten sangat menikmati s*x malam ini karena wanita itu rupanya masih perawan, sudah lama dia tidak mendapati wanita perawan.
"Kamu nikmat sekali, mungkin aku akan menggunakanmu lagi." ucap Ten mencium bibir wanita itu sekilas.
Wanita itu tersenyum bahagia saat mendengar Ten menyukainya. "Kamu bisa menghubungiku lagi, aku akan dengan senang tiasa datang padamu." dengan wajah cantiknya tersenyum menatap Ten.
Ten tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan model cantik itu di dalam kamar menuju penthousenya.
Sesampai di Penthousenya Ten segera membersihkan dirinya setelah itu menuju ruang kerjanya untuk mengerjakan berkas perusahaannya. Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Agas dengan lembaran kertas yang begitu banyak sampai menutupi wajahnya.
Agas meletakkan kertas itu lalu menghela nafasnya dengan kasar, menjatuhkan tubuhnya di sofa.
"Itu semua harus kamu tanda tangani segera, untuk acara fans meetingmu minggu depan." ucap Agas sambil mengatur nafasnya kembali stabil.
"Hmmm"
Agas yang hanya mendapat suara dehem dari Ten, memutar bola matanya. "Apa tadi kamu meniduri model baru itu?"
"Hmmm.. Aku ingin kamu menyimpan nomornya, mungkin lain kali aku akan menggunakannya lagi."
Agas hanya bisa menggelengkan kepalanya "Kamu seharusnya melarang Lassie yang selalu sibuk dengan pamerannya dan hanya berfokus kepadamu."
"Apa yang harus dia capai lagi, sudah memiliki kekasih yang sangat terkenal sekaligus pengusaha nomor satu di dunia. Dirinya tinggal menghabiskan uangmu yang tidak akan pernah habis dengan menjadi kekasih yang baik mengurus dirimu atau mungkin menggantikan aku sebagai managermu agar aku bisa pergi berkencan dengan wanita di luar sana." dengan kesel tanpa sadar mengutarakan isi hatinya.
Ten yang mendengar perkataan Agas menatap tajam dirinya. Agas yang tahu dirinya melewati batas "Maaf aku sedang suasana hati yang tidak baik." ucap Agas lalu pergi meninggalkan Ten.
Ten mengerti perkataan Agas bahwa harusnya Lassie berada di sampingnya mengurusi dirinya dan menemaninya. Akan tetapi mereka sudah membuat kesepakatan bahwa Ten tidak akan melarang kegiatan yang ingin Lassie lakukan sampai akhirnya mereka menikah, saat itu Lassie akan melepaskan semua kegiatannya dan menjadi istri yang selalu menanti suaminya pulang ke rumah.
Ten sudah tidak sabar menanti saat dia akan melamar Lassie untuk menikah dengannya. Pada masa saat itu Ten akan berhenti menjadi seorang Superstar dan hanya berfokus pada keluarga barunya sambil memantau perusahaan dari rumah.