Cafe with you

1213 Words

“Emang sejak kapan aku punya temen cowok, Sayang? Kamu pernah denger atau lihat dengan mata kepala kamu, gak? Aku berteman dengan cowok atau bahkan sekedar chat dan telpon? Pria satu-satunya yang berkomunikasi atau dekat denganku ya cuma kamu, Sayang…” jawab Cellina sembari mengelap wajahnya dengan tissue karena terbatuk tadi. “Kamu, minum yang pelan, Sayang. Kayak ada yang rebut aja dech…” sahut Langit menatap sang kekasih. “Abisnya, kamu nuduh aku ada main dua…” ucap Cellina lagi. “Bukan nuduh, Sayang. Aku hanya bertanya…” Langit menghela nafas panjang. “Ya, maksudnya sama aja-kan?” jawab Cellina setelah merasakan getar ponsel dalam saku bajunya. “Yuklah aku anter kamu keluar, kamu percayain aja ama aku semua tentangku. Aku gak bakal ngecewain kamu, kok…” Kembali getar ponsel Cell

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD